Sabtu, 05 Januari 2019

Resolusi


Jadi apa resolusinya? Resolusi 2019 ku itu semua ikhtiar yang arahnya dukung target 2022. Ya, jika Allah berkenan, 2022, usiaku pas 30th. Matanglah ya buat laki-laki. Hehe.



Saat 30th, harapannya:
Pertama, roadmap riset buat disertasi dah kelar dan bisa sekolah S3. Amin.

Kedua, sebelum berangkat sekolah dah naik dari asisten ahli ke lektor (istilah-istilah makhluk pns). Jadi, pulang sekolah berproses ke lektor kepala. Lalu profesor, sebelum 39th. Amin.

Ketiga, melamar. Semoga bekal iman dan material dah cukup buat lamar putrinya orang, 1st. 2nd, Semoga adiknya mau. Kalau kapan nikah ya sesuai kesepakatan kedua keluarga. Sekolah dan nikah. Why not? Amin.

5

Tak ada yang memintamu untuk cinta dia. sebaliknya, tak ada yang meminta dia menaruh hati padamu. Tak ada yang meminta saling berkonflik dan berdamai. saling diam, batas antara. Sabarlah, semua atas kehendak Tuhan.

3 Januari 2019



Kadang, rasa cinta memang tak perlu diungkapkan sesegeranya, bila hanya membuatnya rikuh dan berlari. Butuh waktu dan kesabaran menanti. Sudah sekian lama, apa kabarnya hari ini?

5 Januari 2019



#after02

Minggu, 30 Desember 2018

4

Rin.du
Kumatikan lampu. Kurapatkan tirai jendela. Tak ada cahaya, kecuali yang mengintip di balik pintu. Kubiarkan saja sunyi menemani, duduk dingin di hadapanku.

Berdamai. Cinta enggan berlari. Dia datang, sebelum sempat kau kirimkan pesan. Menaruh rasa, saat kau ulurkan tangan. Tetap bersama, meski kau tlah meminta jauh pergi meninggalkan.

Sekalah linangan rindu. Tak perlu menahan, atau berusaha melepaskan. Cinta bukan sesuatu yang kuasa kau genggam. Dia bukan batu, lebih halus dari debu, lebih cair dari air. Cinta, dia diam dalam hatimu.

Dan, pada masanya nanti,
akan kutanyakan kata hatimu, sekali lagi.

27 Desember 2018




Rin.du
Mengajarkan bagaimana seseorang menjadi bagian hidup dari pasangannya, dan meresapi betapa berharganya "kita"

29 Desember 2018




Rin.du
Mereka mengitari. Mereka kandas di pelupuk mata. Sementara dia telah melabuh di mata hati. Dia menjelma sebagai pusat segala rindu yang tercipta, sebait anugrah Sang Pencipta.

30 Desember 2018

Kamis, 18 Oktober 2018

2

Dinda,
Begitu aku sebut dirimu dalam lirik doa.
Berharap saat esok tiba, terteguhkan jua hatimu dan hatiku.

Dinda,
Ini bukan perkara masa.
Sebab jika berbicara masa, entah sudah berapa ribu malam aku menanti hadirmu setanah-seudara di naungan langit utara.
Ini bukan pula perihal hikayat lama.
Sebab tak banyak waktu, hanya pintasan yang pertemukan kita, di balik layar atau bertatap-bercakap sembari melangkah berjalan.
Ini perihal keyakinan, perihal kepercayaan.
Tentang tarikan nafas, tentang dentuman jantung, tentang ketertundukan hati, tentang kesediaan melengkapi sebagai peneman hidup.

Dinda,
Cinta sejati tak tumbuh dalam relung persemaian ketidakjujuran.
Aku batalkan apa-apa yang buatmu meragu, aku menyayangimu bukan imajiku.
Aku nyaris tak peduli bila kau akan mengajukan syarat penantianku atas kesediaanmu.
Bagiku, membersamaimu lebih bernilai sebagai bentuk penghormatanku atas dirimu, seorang perempuan yang kini beranjak dewasa.

Sungguh,
Kaulah yang lahirkan keberanian diri untuk nyatakan cinta padamu, dan padamu pulalah cinta ini aku titipkan.





Selasa, 10 Juli 2018

Zonasi, Kecerdasan atau Perumahan?



Ada logika yang aneh dari penerapan zonasi. Iya, (anak) kita tidak dimotivasi untuk jadi murid yang cerdas secara akademis, tapi jadi murid yang cerdas merayu orang tua memindahkan rumah. Potret remaja yang riang berjuang dengan tumpukan buku untuk mempersembahkan yang terbaik. Diganti dengan potret remaja yang menggantungkan nasib di selembar KK.

Lebih kacau lagi, murid jadi lebih cerdas merayu orang tuanya berpura-pura miskin, demi SKTM. SKTM itu proteksi. (Mestinya) murid berusaha masuk dulu, nanti SKTM akan berfungsi setelah diterima. SKTM melindungi murid dalam proses pendidikan, bukan sebagai tiket masuk pendidikan. Hukumnya sama dengan si kaya, murid berusaha masuk dulu, perkara orang tua mau beri dukungan itu berlaku kalau sudah proses pendidikan.

Akankah berlanjut ke zonasi perguruan tinggi? Kalau iya, zonasi juga calon pemimpin daerah supaya tidak lompat ke daerah lain. Supaya ketika dalil keadilan itu diucapkan tidak bergelayut sebelah. Tidak ada perguruan tinggi favorit, tidak ada kota atau provinsi favorit.

Hierarki itu selalu ada, alamiah, termasuk pada individu -hierarki kecerdasan akademis. Hierarki itu perlu penyikapan, bukan zonasi pengkotakan.

Jumat, 06 Juli 2018

1

Sajak menyeruak di perbatasan,
di antara raut nyata dan maya.
seperti rona di langit bermega
berpapasnya surya dan purnama
beri alasan untuk aku

Kontemplasi sampai pada simpulan,
bahtera menemukan sandaran
pembasuh luka didera ombak
padamu jua aku berpulang
beri alasan untuk aku

Perihal hati tempatnya menaruh rasa,
beri alasan untuk aku tidak mencintaimu,