Sabtu, 04 Juli 2015

Shalat Sunnah



SHALAT SUNNAH:
Ikhtiar Menyambut Ridho Allah


Alhamdulillah, separuh Ramadhan telah kita lewati. Masih ada kurang lebih separuh lagi. Semoga kita dapat mengarungi dengan sepenuh hari dan seoptimal mungkin. Amin. Sejujurnya, saya bukan ahli dakwah, dan barangkali pemahaman keislaman pembaca lebih “dalam” daripada saya. Pun demikian, ada perasaan yang menyeruak dalam hati saya untuk memposting beberapa hal yang saya baca dan praktikkan. Sama-sama belajar, ya.
Ini perihal amalan shalat sunnah. Ada tiga shalat yang dianjurkan, yang akan saya bahas sekarang, untuk dilaksanakan baik di dalam maupun di luar bulan Ramadhan. Sebuah amalan yang tidak banyak menyita waktu, namun memiliki keutamaan yang luar biasa. Apakah itu?
Sedari bangun, ambil air wudhu, kita disuguhkan dengan kesempatan menghadap Allah sebelum Subuh. Ya, yang pertama [1] Shalat sunnah Fajar. Kanjeng Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan keutamaan shalat sunnah 2 raka’at sebelum shalat Subuh dalam sabdanya (yang artinya). “Dua raka’at shalat sunnah sebelum Subuh lebih baik daripada dunia dan seluruh isinya.” (HR. Muslim).
Setelah shalat wajib Subuh jangan langsung plencing mlayu pulang rumah, kita dzikir dan doa dulu. Doa panjang atau pendek terserah, setiap kita punya kebutuhan masing-masing. Mau curhat, di sinilah tempat yang baik. Curhat atau konsultasi ke psikolog itu cerita lain sebagai bagian dari ikhtiar. Nah, shalat sunnah yang kedua [2] Shalat sunnah setelah matahari terbit. Rasulullah bersabda, “Siapa yang shalat Subuh berjama’ah, kemudian dia duduk berdzikir kepada Allah hingga matahari terbit, kemudian dia shalat 2 raka’at, maka baginya pahala haji dan umrah, sempurna, sempurna” (HR. At-Tirmidzi). Subhanallah.
Sebelum kita berangkat kuliah atau kerja. Atau bisa juga di sela-sela kesibukan itu, marilah kita [3] Shalat sunnah Dhuha. Rasulullah bersabda yang artinya, “Tiap pagi ada kewajiban sedekah bagi ruas tulang kalian, setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, memerintahkan untuk melakukan kebaikan adalah sedekah, melarang dari kemungkaran adalah sedekah, dan semua itu dapat tercukupi dengan melakukan dua raka’at shalat Dhuha.” (HR. Muslim). Pengalaman saya tentang shalat Dhuha, sungguh luar biasa. Allah memberikan ketenangan dan kenyamanan. Pun juga memberikan segumpal kepercayaan diri ketika menghadapi ujian-ujian di kampus. Alhamdulillah.
Demikian, tiga shalat sunnah yang saya dapat tulis pada kesempatan kali ini. Karena sekarang menjelang berbuka. :) Di luar yang tiga tersebut masih banyak lho shalat sunnah yang lain. Dan jangan lupa, shalat wajibnya, ya. Semoga Allah senantiasa memberikan rahmat dan karunia sehingga kita dapat menjalankan kewajiban-Nya. Amin. Wallahu a'lam bishawab.

Yogyakarta,
Jelang malam kedelapan belas Ramadhan.