Jumat, 28 November 2014

MERANGKAI DALAM: Mozaik Tenun Cinta dan Doa



 dari dan untuk ZU/LFA


MENEMPATKAN DOA

Tatkala bunga tak menghendaki bertemu matahari,
mendekat menyinarinya bak langkah yang melayukan
Menempatlah sebagaimana adanya,
menyaksikan mekaran nan sempurna

Bilamana senja adalah kebaikan,
maka sang kala jualah yang menentu:
mengiya atau meniadakan sama sekali
Sinaran kan memeluk setia

dalam doa, dan senyum

14 November 2014



MELETAK-SINGGASANA

Pergi, lari, jauh
Benci, sakit, lara
Tegar, berdiri, sendiri

Angin berhembus lirih
matahari naik separuh
Harimau mengaum kencang
di atas taman
Tegak, beranjak,
Menghilang dan kembali ke rimba
Menyinggasanakan rasa dan nalurinya
Meletakkan kebodohan
Menebas semak-semak bersuara parau

Peduli apa?

27 November 2014



MENENUN CINTA

Ada pengorbanan tanpa cinta,
tapi keberadaan cinta senantiasa menghadirkan pengorbanan.

Apa itu cinta?
Kita mempertanyakan dia subjek atau objek, kita jua mempertanyakan dia berasalan atau tidak,
Bagi yang menganggapnya beralasan, cinta mestilah ada pengetahuan, tanggungjawab, perhatian dan penghormatan. Bagaimana mungkin mencintai tanpa paham apa dan siapa yang dicinta(?)
Bagi yang menganggapnya tidak beralasan. Ya, itulah cinta yang sebenarnya; sampai-sampai tak tau bagaimana menafsirkannya.

Apa makna cinta?
(1) Cinta adalah anugrah Tuhan.
Anugrah? Dia adalah pemberian dari Maha Cinta
Given, yang bekalnya diberikan kala ruh ditiupkan
(2) Cinta adalah aktivitas "mengalami" dan memiliki objek, yaitu reraga. Pada gilirannya, dia melahirkan makna yang terekam oleh memori keakuan dalam lingkup kekitaan; sang pengamal cinta

Cinta yang seperti apa?

Ada cinta tanpa pengharapan,
tapi ada pengharapan tanpa cinta

Ada cinta tanpa hasrat,
Ada cinta tanpa kelekatan,
Ada cinta tanpa kekuatan, namun
Ada pula cinta tanpa ketiganya
Malam ini kau meng-ada.
Kau hadir menyanding, memadu-kasihkan
bersama cinta yang kuat, yang berhasrat, dan yang lekat.

Yang dirundung rasa,

28 November 2014