Selasa, 24 Februari 2015

Psikologi Keluarga: Kekerasan dalam Rumah Tangga


oleh Muhammad Zulfa Alfaruqy

Pengertian Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)
Kekerasan dalam Rumah Tangga adalah setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, dan/atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga (UU Nomor 23 tahun 2004, Pasal 1). Yang termasuk cakupan rumah tangga menurut Pasal 2 adalah:
1.      suami, isteri, dan anak;
2.      orang yang mempunyai hubungan keluarga karena hubungan darah, perkawinan, persusuan, pengasuhan, dan perwalian, yang menetap dalam rumah tangga; dan/atau
3.      orang yang bekerja membantu dan menetap dalam rumah tangga tersebut.

Bentuk KDRT
Bentuk KDRT meliputi beberapa hal. Dalam UU Nomor 23 tahun 2014, Pasal 5 dijelaskan bahwa bentuk KDRT meliputi:
1.      Kekerasan Fisik, yaitu perbuatan yang mengakibatkan rasa sakit, jatuh sakit, atau luka berat.
2.      Kekerasan Psikis, yaitu perbuatan yang mengakibatkan ketakutan, hilangnya rasa percaya diri, hilangnya kemampuan untuk bertindak, rasa tidak berdaya, dan/ atau penderitaan psikis berat pada seseorang.
3.      Kekerasan Seksual, yaitu setiap perbuatan yang mencerminkan:
a.       pemaksaan hubungan seksual yang dilakukan terhadap orang yang menetap dalam lingkup rumah tangga tersebut;
b.      pemaksaan hubungan seksual terhadap salah seorang dalam lingkup rumah tangganya dengan orang lain untuk tujuan komersial dan/atau tujuan tertentu.
4.      Penelantaran Rumah Tangga, yaitu perbuatan menelantarkan orang dalam lingkup rumah tangga, padahal menurut hukum yang berlaku bagi yang bersangkutan atau karena persetujuan atau perjanjian wajib memberikan kehidupan, perawatan, atau pemeliharaan kepada orang tersebut.

Penyebab KDRT
Zastrow & Browker (dalam Wahab, 2010) mengatakan bahwa terdapat 3 teori yang mampu menjelaskan terjadinya kekerasan dalam rumah tangga, yaitu teori biologis, teori kontrol, dan teori frustasi-agresi.
1.      Teori Biologis
Teori biologis mamandang manusia sebagai makhluk yang sejak lahir memiliki insting agresif. Pendiri psikodinamika, Sigmund Freud, menjelaskan bahwa manusia mempunyai insting kematian yang dimanifestasikan dengan melukai dan membunuh diri sendiri atau orang lain. Menurut Konrad Lorenz, kekerasan sangat bermanfaat untuk dapat bertahan hidup. Tindakan ini membantu seseorang untuk memperoleh dominasi dalam kelompok. Beberapa ahli biologi, berpendapat bahwa pria memiliki lebih hormon yang menyebabkan berperilaku agresif daripada wanita. Teori ini seperti memberikan penjelasan mengapa KDRT lebih banyak dilakukan oleh pria.
2.      Teori Kontrol
Teori kontrol menerangkan bahwa orang yang tidak terpuaskan dalam berelasi dengan orang lain akan mudah untuk melakukan kekerasan. Dengan kata lain, orang yang memiliki relasi yang baik dengan orang lain cenderung lebih mampu mengontrol dan mengendalikan perilakunya yang agresif. Travis Hirschi melalui temuannya mendukung teori ini. Disebutkan bahwa remaja laki-laki yang berperilaku agresif cenderung tidak mempunyai relasi yang baik dengan orang lain. Hal sama juga terjadi pada mantan narapidana di Amerika yang ternyata juga terasingkan dengan teman dan keluarganya.
3.      Teori Frustasi-Agresi
Teori frustasi agresi memandang kekerasan merupakan cara seseorang mengurangi ketegangan yang diakibatkan oleh situasi yang membuat frustasi. Orang yang frustasi akan melakukan agresi (kekerasan) kepada sumber frustasi atau kepada orang lain yang bisa menjadi pelampiasan. Misalnya, seorang suami yang kekurangan penghasilan dan memiliki harga diri rendah, memanifestasikan rasa frustasinya kepada istri dan anak-anaknya. Teori ini sedikit-banyak juga dapat menjalaskan kasus yang kami angkat pada paper “Menelaah Kasus Kekerasan dalam Rumah Tangga” yang melibatkan Amir dan Susi sebagai pelaku dan korban KDRT.

KDRT di Indonesia
Keberadaan UU Nomor 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga (UU PKDRT) membuat KDRT menjadi isu nasional. Masyarakat berbondong-bondong melaporkan kekerasan yang mereka alami. Imbasanya, telah terjadi peningkatan jumlah kasus yang dilaporkan. Sebelum pemberlakuan UU PKDRT, yaitu dalam rentang 2001-2004, jumlah yang dilaporkan adalah atau sebanyak 9.662 kasus. Sejak diberlakukannya UU PKDRT, yaitu dalam rentang 2005-2007, terhimpun sebanyak 53.704 kasus.
Komnas Perempuan (2011) menyebutkan jumlah kasus kekerasan pada tahun 2010 meningkat 5 kali lipat apabila dibandingkan dengan tahun 2006. KDRT adalah kasus yang mendominasi dalam kasus kekerasan terhadap perempuan. Jumlahnya mencapai 96% pada 2010. Kebanyakan korban adalah perempuan dalam rentang usia produktif antara 25-40 tahun. Dua tahun berselang, Komnas Perempuan (2013) kembali merilis data yang memperlihatkan bahwa pada tahun 2012 saja terdapat 8.315 kasus kekerasan terhadap istri. 66 persen di antaranya dapat ditangani. Berdasarkan jenis kekerasan, dari keseluruhan kasus, sebanyak 46 persen merupakan kekerasan psikis, 28 persen kekerasan fisik, 17 persen kekerasan seksual, dan 8 persen kekerasan ekonomi. Bentuk KDRT lain yang sedang menjamur ternyata dilakukan oleh pejabat publik, yaitu berupa kejahatan perkawinan (misalnya kawin siri)

Penelitian tentang KDRT di Indonesia
Penelitian mengenai KDRT di Indonesia telah banyak dilakukan oleh ilmuwan psikologi. Salah satunya dilakukan oleh Veralia (2010), yang mengambil judul Persepsi Istri terhadap Kekerasan dalam Rumah Tangga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa istri mempersepsi kekerasan dalam rumah tangga sebagai tindakan yang negatif, Hal ini sesuai dengan pengalamannya sebagai korban kekerasan dalam rumah tangga. Bagi istri, kekerasan yang dialami merupakan suatu pengalaman buruk dalam kehidupannya, sehingga mereka berharap tidak mengalami perlakuan yang sama di kehidupan mendatang. Akar permasalahan tentang persepsi istri terhadap kekerasan dalam rumah tangga didorong oleh kondisi ekonomi, pendidikan, campur tangan pihak ketiga, kekuasaan suami, dan perselingkuhan. Penelitian menemukan bahwa ketiga subjek yang mengalami kekerasan secara fisik, psikis, ekonomi, dan seksual didominasi oleh kondisi ekonomi dan perselingkuhan suami dengan perempuan lain.
Penelitian kuantitatif dilakukan oleh Afandi, Rosa, Suyanto, Khodijah, dan Widyaningsih (2012) terhadap seluruh kasus KDRT yang diperiksa di Rumah Sakit Bhayangkara Tk. IV Pekanbaru. Hasil menunjukkan bahwa selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2011 didapati 237 korban KDRT. Perempuan dalam umur produktif (19-40) merupakan jenis kelamin dan golongan umur yang paling sering ditemukan. Sebanyak 79,3% berstatus ibu rumah tangga. Jenis luka yang paling banyak ditemukan adalah luka memar (79,3%). Bagian tubuh yang paling sering menjadi lokasi luka adalah kepala dan leher (73,8%). Mayoritas korban mengalami kekerasan tumpul (91,6%) dengan luka derajat ringan (92,4%).
Penelitian tentang KDRT juga dilakukan oleh Margaretha, Nuringtyas, dan Rachim (2013). Penelitian tersebut mengambil tajuk Trauma Kekerasan Masa Kanak dan Kekerasan dalam Relasi Intim. Penelitian terdiri dari dua studi. Studi 1 melibatkan 62 laki-laki pelaku KDRT dengan usia berkisar antara 20 hingga 65 tahun (rata-rata 43 tahun). Sedangkan studi 2 melibatkan 21 perempuan dengan usia 15 hingga 31 tahun (rata-rata 19 tahun). Penelitian ini menemukan bahwa baik korban maupun pelaku KDRT mengalami trauma KDRT pada masa lalunya. Korban maupun pelaku KDRT terjerat dalam rantai kekerasan karena mengalami trauma KDRT pada masa kanaknya, sehingga mengembangkan persepsi yang salah tentang kekerasan dan pada akhirnya mempengaruhi ketidakmampuan coping atas masalahmasalah pribadi mereka kelak.
Secara khusus, hasil studi 1 menunjukkan adanya pengaruh negatif jangka panjang trauma menyaksikan dan mengalami KDRT masa kanak terhadap kekerasan di dalam relasi intim masa dewasa. Adapun hasil studi 2 menunjukkan tidak ada hubungan langsung antara trauma menyaksikan KDRT dengan pengalaman kekerasan dalam relasi intim masa dewasa. Hal ini mengindikasikan bahwa hubungan ini mungkin terjadi secara kompleks, atau dengan kata lain perlu diteliti berbagai kemungkinan terjadinya suatu hubungan tidak langsung antara trauma KDRT dan pengalaman korban.

Referensi
Afandi, D., Rosa, W.Y., Suyanto, Khodijah, Widyaningsih, C. (2012). Karakteristik kasus kekerasan dalam rumah tangga. Journal Indonesia Medeical Association, 62 (11), 435 – 438.
Komisi Nasional Perempuan. (2007). Catatan tahunan tentang kekerasan terhadap perempuan tahun 2007. Jakarta: Komnas Perempuan.
Komisi Nasional Perempuan. (2011). Teror dan kekerasan terhadap perempuan: Hilangnya kendali negara, catatan KTP tahun 2010. Jakarta: Komnas Perempuan.
Margaretha, Nuringtyas, R., Rachim, R. (2013). Trauma kekerasan masa kanak dan kekerasan dalam relasi intim. Makara Seri Sosial Humaninora, 17(1), 33-42. DOI: 10.7454/mssh.v17i1.1800
Pemerintah. (2004). Undang-undang nomor 23 tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga. Indonesia: Republik Indonesia
Veralia, M.B. (2011). Persepsi istri terhadap kekerasan dalam rumah tangga: Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro.

Jumat, 20 Februari 2015

KEBHINNEKAAN: Mewujudkan Kultur Damai di Bumi Indonesia (Peace Psychology)



KEBHINNEKAAN:
Mewujudkan Kultur Damai di Bumi Indonesia*
oleh Muhammad Zulfa Alfaruqy
Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada

ABSTRAK
Sepanjang kekhalifahan manusia masih berpijak di muka bumi, membumihanguskan konflik merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Konflik adalah perwujudan dari adanya kepentingan saling berlawanan. Salah satu jenis konflik yang sering terjadi di Indonesia ialah konflik antarsuku. Konflik antarsuku lahir karena gesekan dalam hubungan sosial antara suku yang berbeda, yang dipersatukan dalam in-group besar bernama Indonesia. Belasan, puluhan, ratusan bahkan ribuan nyawa bisa menjadi tumbal. Belum lagi kerugian material yang ditimbulkan. Psikologi perdamaian hadir dengan peace building yaitu upaya proaktif yang ditujukan dalam rangka menyembuhkan masyarakat pasca konflik dan mengurangi kekerasan struktural dalam upaya untuk mencegah timbulnya konflik dan kekerasan kembali meletus di masa depan. Di Indonesia, peace building dapat dilekatkan dengan mahakonsep kebhinnekaan. Kebhinnekaan sebagai sebuah resolusi damai mengusung semangat kesediaan mengakui perbedaan, pluralitas dan menghormati kemajemukan untuk mewujudkan Indonesia seutuhnya.

Kata kunci: Kebhinnekaan, perbedaan, kultur damai, peace building



 *Jurnal dalam mata kuliah Peace Psychology 2014
Full text: zulfa.alfaruqy@gmail.com

Rabu, 18 Februari 2015

Masuk Magister Psikologi Dan Magister Profesi UGM?


Diperbarui 21 Mei 2018



Terima kasih teman-teman pembaca atas kunjungannya. Artikel ini sudah dibaca 49.145 kali. Semoga manfaat dan selamat mempersiapkan seleksi Mapsi maupun Mapro. Salam. (zul)





Selamat datang teman-teman di blog saya. Jadi, posisi saya sudah lulus dari Magister Psikologi UGM September 2016. Setahun jadi dosen di Solo, sekarang menetap di Semarang. Balik ke almamater UNDIP. Proses balik itu cukup lama dan menguras tenaga, makanya baru sempet ngeblog lagi. Intinya saya mau bilang kalau info yang ada di artikel ini selain saya mantau dari web-web resmi pihak terkait dan tanya langsung ke bagian administrasi kalau pas main ke Jogja, saya juga dapat info dari teman-teman yang pernah kunjung ke blog ini. Alhamdulillah, di tengah kegembiraan seleksi, mereka sempatkan diri nge-chat buat berbagi pengalaman seleksi. Jadi, terima kasih banget nih untuk saling sambung infonya.

Baiklah langsung kita mulai ya. Barangkali jadi dilema tersendiri bagi lulusan S1 Psikologi dan S1 disiplin ilmu lain: mau kerja dulu atau lanjut kuliah? Nah, bagi teman-teman yang berbulat tekad lanjut kuliah S2 Psikologi, semoga tulisan ini bisa membantu. Amiiin. Terlebih bagi yang ingin lanjut kuliah di Fakultas Psikologi UGM. Keinginan itu agaknya tepat sekali, karena di antara 22 perguruan tinggi penyelenggara S2 Magister Psikologi, yang dapat akreditasi A dari BAN PT hanya UGM dan UI. Sementara untuk S2 Magister Profesi Psikologi, UGM termasuk satu di antara enam yang berakreditasi A, dari total 19 penyelenggara.

Oke. Tidak perlu panjang-lebar kali tinggi, berikut saya ulas perbedaan Mapsi dan Mapro, gambaran singkat program studi Mapsi dan Mapro, pendaftaran dan seleksinya. Supaya makin mantap, saya sarankan teman-tema juga akses web-web  resmi untuk memantau info mutakhir dari universitas maupun prodi, baik Mapsi dan Mapro.


Membedakan Mapsi dan Mapro
Magister Psikologi atau yang biasa diakronim "Mapsi" bisa diambil oleh lulusan S1 Psikologi maupun S1 Non Psikologi. Khusus S1 Non Psikologi, harus mendaftar dan mengikuti pra pasca / matrikulasi dulu (baru bisa mendaftar Mapsi). Mapsi punya orientasi pada keilmuan psikologi. Fokus utamanya kajian teori dan penelitian. Di UGM, lulusan Mapsi memperoleh gelar M.A. (Master of Arts). Yang harus dipahami sama teman-teman adalah Mapsi tidak bisa praktik sebagai psikolog. Pun, karena orientasinya keilmuan, lulusan Mapsi sangat pas buat yang ke depan mau lanjut studi S3. Sesuai kurikulum baru, Mapsi UGM yang awalnya punya 5 peminatan, sekarang 6 peminatan. Apa saja? Ya. Keenam peminatan itu adalah Perubahan dan Perkembangan Organisasi (dulunya disebut minat psikologi industri organisasi)Psikologi Klinis; Perkembangan Kognisi, Emosi, dan Sosial dari Perspektif Life Span (dulunya disebut minat psikologi perkembangan); Kelompok dan Relasi Sosial (dulunya disebut minat psikologi sosial) psikologi pendidikan;  Main, Brain and Performance; serta Psikometrika Terapan.

Sementara,
Magister Profesi Psikologi atau Mapro hanya bisa diambil oleh lulusan S1 Psikologi. Bagi lulusan S1 Non Psikologi, maaf ya. Dari HIMPSI memang seperti itu, di kampus lain juga sama. Mapro punya orientasi pada praktik psikologi. Di UGM, lulusannya memperoleh gelar M.Psi., Psikolog. (Panjang ya gelarnya. Hehe). Mapro mencetak psikolog - psikolog unggul yang sangat kompeten dalam melakukan praktik. Bagaimana tidak unggul, proses di kawah candradimuka-nya saja butuh energi luar biasa. Saya yang lihat ig story mereka saja tak bisa keluar kata-kata. Serius. Mapro UGM memang t.o.p., guys. Mapro UGM punya 3 peminatan: Psikologi Industri Organisasi, Psikologi Klinis, dan Psikologi Pendidikan.

S  T  O  P
Khusus bagi teman-teman lulusan S1 Non Psikologi silakan mampir di sini dulu ya. 
Saya sudah buat ulasan tersendiri. 👇

Kalau yang ini info kelulusan Oktober 2016. Ceritanya saya wisuda. 👇
Fakultas Psikologi UGM Luluskan 22 Psikolog dan 35 Ilmuwan

Jadwal UM UGM 2018
Pendaftaran online dan unggah dokumen (23 April - 21 Juni 2018)
Penerimaan dokumen (cetak) dari pendaftar ke prodi (23 April - 2 Juli 2018) 
Verifikasi dokumen dan tes (23 April - 3 Juli 2018) 
Pengumuman hasil (17 Juli 2018)
Jadwal tes bisa dipantau di website Prodi dan/atau email masing-masing.

Sekarang UM UGM bisa pilih 2 prodi.

Studi Mapsi dan Mapro
Oke sudah jelas kan ya bedanya Mapsi sama Mapro? Sekarang lanjut ke studinya. Mata kuliah di Mapsi ada 22 sks mata kuliah wajib umum, 12 sks mata kuliah wajib minat, 8 sks (atau maksimal 16 sks) mata kuliah pilihan. Totalnya 42 sks. Masa studi Mapsi paling cepat 3 semester. Serius ada. Teman saya ada satu orang yang bisa 3 semester. Kalau saya standar saja, 4 semester. Maksimal 8 semester, jangan banyak-banyak. Hehe. Ya, semua itu berpulang pada pribadi masing-masing. Biaya pendidikan Mapsi T.A. 2017/2018 sudah UKT Rp9.000.000,00 per semester. Tidak ada yang namanya uang pembangunan diawal. Soalnya di kampus lain ada yang pakai uang diawal yang nominalnya besar (Saya tidak sebut merk lho ya. Damai). Info ter-update soal biaya silakan akses web resmi UM UGM. (klik di sini) 👉 BIAYA KULIAH UGM.



Bagaimana kalau Mapro? Nah jumlah beban studi Mapro minimal 48 sks dan maksimal 50 sks. Agak lebih banyak daripada Mapsi. Masa studi Mapro adalah 5 - 8 semester. Kebanyakan 5 semester, karena ujiannya memang berlapis. Ada ujian tesis, ada juga ujian dari HIMPSI. Semangat! Kudu kuat lahir dan batin. Biaya pendidikan Mapro T.A. 2017/2018 UKT Rp11.000.000,00 per semester. Sama seperti Mapsi, tidak ada uang pembangunan diawal. 

Pokoknya tidak salah kalau teman-teman gabung Psikologi UGM. FYI, di sini Guru Besar a.k.a profesor banyak sekali yang siap membersamai mahasiswa. Khusus Mapro dan Mapsi, dosennya 100% sudah bergelar doktor. Mantap. Karena itu kalau ada sela waktu, saya sarankan buka web Mapsi  (klik di sini) 👉DOSEN MAPSI atau web Mapro (klik di sini) 👉 DOSEN  Cari Profil dan Klik Tenaga Pendidik / Dosen. Berkenalan dengan profil dosen dan minatnya. Siapa tahu ke depan beliau jadi pembimbing kamu, atau kalau tidak bertemu kamu di seleksi wawancara.


Pendaftaran
Landjoet. Sekarang bahas waktu pendaftaran. Mapsi UGM dibuka dua kali dalam setahun. Semester Ganjil dibuka pendaftaran antara April–Mei. Sementara Semester Genap dibuka pendaftaran antara November–Desember. Nah, kalau Mapro UGM cuma dibuka sekali saja dalam setahun, yaitu April–Mei. Jadi, jangan sampai ketinggalan. Persiapan berkas harus jauh sebelum itu. Termasuk persiapan kelulusan di S1 nya. Soalnya lumayan banyak dari teman-teman curhat wisudanya bulan Juli. Kan sudah tutup ya. SKL juga tidak berlaku.

Kalau saya pribadi, persiapannya jauh hari. Saya Februari (2014) lulus S1. Maret persiapan berkas yang jadi persyaratan daftar Mapsi. April wisuda S1. Mei daftar online S2 Mapsi, sekaligus serah berkas di administrasi Mapsi UGM. Juni seleksi. Juli keluar pengumuman. Alhamdulillah September (2014) sudah mulai ngampus kuliah.



Apa Saja Syarat Pendaftaran?
Mapro dan Mapsi punya syarat sebagaimana yang ada di website UM UGM, yaitu:
1. Pas foto terbaru resmi latar belakang biru
2. Fotokopi ijazah S1 (SKL tidak berlaku) yang dilegalisir.
3. Fotokopi transkrip nilai yang dilegalisir.
4.  IPK S1: ≥ 2,50 dari prodi yang terakreditasi A, ≥ 2,75 dari prodi yang terakreditasi B, dan ≥ 3,00 dari prodi yang terakreditasi C. 
5. Akreditasi prodi dibuktikan dengan scan sertifikat dari BAN PT.
6.  Nilai Tes Potensi Akademik BAPPENAS atau Tes Potensi Akademik Pascasarjana (PAPs) UGM minimal 450, yang masih berlaku.
7. Nilai kemampuan bahasa Inggris: AcEPT UGM atau IELTS yang diakui IDP atau iBT TOEFL yang diakui IIEF atau ITP TOEFL yang diakui IIEF. Nilai minimal 149 AcEPT UGM, atau 4.0 IELTS, atau 400 ITP TOEFL, atau 30 iBT TOEFL, atau 26 TOEP, yang masih berlaku.
8. Rekomendasi dari 2 orang yang mengenal calon mahasiswa pada jenjang S1.  Tautan rekomendasi akan dikirim online oleh pihak UGM kepada 2 orang pemberi rekomendasi.
9. Surat keterangan sehat dari Rumah Sakit atau Puskesmas 
10. Proyeksi keinginan. Form bisa download di website UM UGM.
11. Surat izin studi bagi yang sudah bekerja. Form bisa download di website UM UGM.

Kapan Tes PAPs dan AcEPT?
Kapan saja bisa. Tidak harus waktu dibuka UM UGM. Justru saya sarankan tes PAPS dan AcEPT nya jauh-jauh hari. Setelah tes PAPs dan AcEPT, selang beberapa hari, kamu bakal dapat sertifikat yang menerangkan berapa score mu. Habis dapat sertifikat, dilegalisir sekalian. Nah legalisir sertifikat inilah yang dilampirkan di syarat pendaftaran. Sampai sini paham ya? Hehe.

Oke. Berikut jadwal tes PAPS dan AcEPT dalam waktu dekat ini. Silakan dipilih.

Jadwal Tes Potensi Akademik (PAPs)
31 Mei 2018, pendaftaran online tanggal 21 Mei 2018
5 dan 7 Juni 2018, pendaftaran online tanggal 28 Mei 2018
28 Juni 2018, pendaftaran online tanggal 18 Juni 2018
12 Juli 2018, pendaftaran online tanggal 2 Juli 2018
19 Juli 2018, pendaftaran online tanggal 9 Juli 2018 (CBT)
26 Juli 2018, pendaftaran online tanggal 16 Juli 2018
9 Agustus 2018, pendaftaran online tanggal 30 Juli 2018
. . . dst
 ****Pendaftaran online di webnya ya. (klik di sin) 👉 PAPS UGM. Pendaftaran online dimulai pukul 10.00 WIB di tanggal-tanggal yang sudah ditentukan. Ada 3 sesi dengan kuota 100-200orang/sesi. Segera online ketika pendaftaran dibuka karena banyaknya calon pendaftar. Saat mendekati UM UGM, dalam hitungan menit saja kuota habis.
>>>>>>>>  model soal PAPS download di sini
FYI, daftar onlinenya, tapi tempat tes PAPS di Fakultas Psikologi UGM lho ya.


Jadwal Tes Bahasa Inggris (AcEPT) 
23 Mei 2018, pendaftaran online tanggal 18 Maret 2018
30 Mei 2018, pendaftaran online tanggal 25 Maret 2018
6 Juni 2018, pendaftaran online tanggal 1 Juni 2018
13 Juni 2018, pendaftaran online tanggal 8 Juni 2018
20 Juni 2018, pendaftaran online tanggal 15 Juni 2018
27 Juni 2018, pendaftaran online tanggal 22 Juni 2018
4 Juli 2018, pendaftaran online tanggal 29 Juni 2018
11 Juli 2018, pendaftaran online tanggal 6 Juli 2018
18 Juli 2018, pendaftaran online tanggal 13 Juli 2018
25 Juli 2018, pendaftaran online tanggal 20 Juli 2018
. . . dst
*****Pendaftaran online di webnya. (klik di sini)👉AcEPT UGM. Pendaftaran online dimulai pukul 09.00 WIB. Ada 2 sesi, dengan kuota 120orang/sesi. Sangat disarankan untuk segera online ketika pendaftaran online dibuka karena banyaknya calon pendaftar, terlebih mendekati UM UGM. Tesnya di mana? Tesnya di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM. FIB dan Fakultas Psikologi cuma sebelahan kok. Di mana ada Fakultas Psikologi pasti ada FIB di sisinya. Hehe.

Bagaimanakah Prosedur Pendaftarannya?
Setelah PAPS dan AcEPT (atau yang setara) memenuhi nilai yang ditetapkan, serta persyararan lain sudah disiapkan, saatnya teman-teman melalui prosedur pendaftaran. Prosedur pendaftaran Mapsi dan Mapro ikut pihak universitas yaitu:
1. Menghubungi sekretariat/administrasi Mapsi dan Mapro untuk memperoleh info syarat khusus (0274 550435).
2. Membuat akun di um.ugm.ac.id.  
3. Melakukan pendaftaran online um.ugm.ac.id
Siapkan scan beberapa dokumen (ukuran 150kb - 800kb) untuk diunggah:
a.  Foto terbaru resmi latar belakang biru (jpg)
b.  Ijazah pendidikan terakhir asli atau fotokopi ijazah yang dilegalisir (pdf)
c.  Transkrip akademik asli atau fotokopi yang transkrip akademik yang dilegalisir (pdf)
d.  Sertifikat/bukti akreditasi prodi BAN PT (pdf)
e.  Sertifikat tes potensi akademik PAPs  atau yang setara (pdf)
f.   Sertifikat kemampuan bahasa Inggris AcEPT atau yang setara (pdf)
g.  Surat keterangan sehat dari dokter puskesmas atau rumah sakit. (pdf)
h.    Surat izin belajar dari instansi, bagi yang bekerja (pdf)
i. Proyeksi keinginan (pdf)
4. Meminta rekomendasi dari 2 orang yang mengenal calon mahasiswa pada jenjang pendidikan S1. Tautan rekomendasi akan dikirim online dari pihak UGM kepada pemberi rekomendasi.
5. Membayar biaya pendaftaran melalui sistem multi payment Bank Mandiri, Bank Syariah Mandiri, BNI, BRI, atau BTN.
6. Cetak bukti pendaftaran.
7. Selain melakukan pendaftaran online, juga menyerahkan berkas langsung ke administrasi prodi Mapsi dan Mapro di Fakultas Psikologi UGM, yaitu:
a.  Foto terbaru resmi 3x4 sebanyak 4 lembar
b.  Fotokopi ijazah yang dilegalisir
c. Fotokopi tanskrip akademik yang dilegalisir
d.  Fotokopi sertifikat/bukti akreditasi prodi BAN PT
e.  Fotokopi sertifikat tes potensi akademik PAPs (atau setara) yang dilegalisir
f.   Fotokopi sertifikat kemampuan bahasa Inggris AcEPT (atau setara) yang dilegalisir
g.  Surat keterangan sehat dari dokter puskesmas atau rumah sakit
h.    Surat izin belajar dari instansi, bagi yang sudah bekerja
i. Proyeksi keinginan

Tambahan
k. Daftar riwayat hidup
l. Rekomendasi dari 2 orang yang mengenal calon pendaftar pad jenjang pendidikan S1
m. Fotokopi judul, abstrak, lembar pengesahan, dan daftar isi skripsi
n. Surat pernyataan tentang sumber pembiayaan studi
o. Bukti pembayaran pendaftaran
p. Khusus Mapsi dari S1 Psikologi maupun S1 Non Psikologi, melampirkan PROPOSAL TESIS ✋😊
q. Khusus Mapsi dari S1 Non Psikologi,  juga melampirkan surat yudisium pra pasca/ matrikulasi
r. Khusus Mapro melampirkan 1) surat keterangan sehat jasmani dan rohani; 2) Surat keterangan tidak buta warna dan low-vision dari dokter.
___ Semua berkas yang diserahkan langsung rangkap 2 (dua) ___

*Proposal Tesis? Ya. Lazimnya proposal tesis terdiri atas Bab I Pendahuluan (Latar Belakang, Permasalahan Penelitian, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Perbedaan Dengan Penelitian Sebelumnya), Bab II Tinjauan Pustaka, dan Bab III Metode Penelitian. Kalau teman-teman ada ingin tau contoh tesis - tesis beberapa tahun terakhir silakan coba langkah berikut ini.
1. Kunjungi web pasca.psikologi.ugm.ac.id
2. Cari PROFIL, lalu klik TENAGA PENDIDIK
3. Kenali nama dosen dan peminatannya
4. Kunjungi etd.repository.ugm.ac.id
5. Ketik nama dosen

6. Maka akan muncul tesis mahasiswa yang dibimbing oleh dosen tersebut.

Sekali lagi, ini hanya tips saja, ya. Jadi hukumnya tidak wajib. Tips kalau ingin tau, tesis-tesis mahasiswa yang dibimbing oleh dosen Psikologi UGM, khususnya beberapa tahun terakhir. Barangkali dari sini, bakal nemu ide kira-kira mau buat Proposal Tesis tentang apa.


Masih bimbang atau galau buat proposal tentang apa? Saya rekomendasi ini buku. 



Psikologi Relasi Sosial, karya Pak (Prof) Faturochman. Di dalamnya ada artikel yang enak buat dibaca, yang diolah dari tesis mahasiwa-mahasiswa bimbingan beliau. Dapatkan di toko buku dengan harga Rp95.000,00. Saya kemarin beli di Social Agency Jogja diskon dapat Rp66.000,00. Sangat manfaat. 👍
 

Seleksi Penerimaan
Seleksi Mapsi 
1.  Seleksi administrasi (online dan penyerahan berkas secara langsung ke prodi)
2.  Seleksi tertulis: PERTAMA, teori yaitu pilihan ganda 60 soal; teori-teori tentang psikologi umum, psi perkembangan, psi klinis, faal, psikologi industri, pendidikan, sosial, dan metodologi penelitian. Dari teori-teori ini banyak mana? Tiap gelombang tidak sama. Seleksi Januari 2016 yang dominan metodologi penelitian, faal, dan psikologi umum. Seleksi Juli 2016, yang dominan metodologi penelitian, psikologi perkembangan, dan sejarah aliran psikologi. Seleksi 10 Januari 2017 kemarin, 20 soal metodologi penelitian, 20 psikologi sosial, dan 20 psikologi perkembangan. Jadi, jelas ya beda-beda setiap gelombang seleksi, tapi metodologi penelitian hampir pasti keluarnya. KEDUA, menulis esai ilmiah (disediakan 3 tema memilih salah satu)
3. Seleksi wawancara 

Catatan: Tidak ada jumlah pasti berapa yang diterima sebagai mahasiswa Mapsi setiap periode pendaftaran. Tidak ada juga jumlah pasti berapa mahasiswa Mapsi yang diterima menurut bidang minat. Penerimaan berdasarkan kualitas pendaftar.  Pun demikian, beberapa periode terakhir Mapsi menerima +- 30 mahasiswa/gelombang.  


Seleksi Mapro
1.  Seleksi administrasi (online dan penyerahan berkas)
2.  Seleksi keprofesian:
a.  Tes tertulis pemahaman keprofesian dasar: umum, psikodiagnostik, dan kode etik. (tahun lalu ada analisis kasus dan intervensinya)
b.  Tes kepribadian (wawancara)

 Catatan: Sama halnya dengan Mapsi, tidak ada jumlah pasti berapa yang diterima sebagai mahasiswa Mapro setiap periode pendaftaran. Penerimaan berdasarkan kualitas pendaftar. Biasanya Mapro menerima 30-35 mahasiswa/peminatan. Sekadar informasi pada penerimaan tahun 2015 pendaftar Mapro klinis 150 orang (diterima 31 orang), pendaftar Mapro pendidikan +-75 orang (diterima 21 orang), dan pendaftar Mapro PIO +-75 orang (diterima 31 orang). Sekali lagi, berapa orang yang diterima menyesuaikan kualitas pendaftar.



Berbagi Pengalaman Mengikuti Seleksi
1.  Pastikan teman-teman telah mengikuti tes AcEPT dan PAPs jauh-jauh hari sebelum dibuka pendaftaran UM UGM.
Kenapa? Kalau belum lolos, bisa mengulang sampai tercapai skor minimalnya. Selain itu, pada masa pendaftaran UM UGM, para pendaftar berbondong-bondong mengikuti tes ini. Sedangkan kuota setiap tesnya terbatas.
2.  Materi AcEPT: listening, grammar and structure, reading, vocabulary, dan composing skill.
Teman-teman bisa belajar dari buku-buku TOEFL pada umumnya. Tapi ada beberapa bagian beda. Jika punya kemampuan lebih, beli saja buku Panduan AcEPT di Pusat Pelatihan Bahasa UGM supaya tahu jenis soal dan strategi pemecahannya. 


Berikut adalah konversi ITP Toefl ke AcEPT UGM

ITP TOEFL
ACEPT
ITP TOEFL
ACEPT
677
426
517
298
677
422
517
294
667
417
517
290
667
413
517
285
653
409
507
281
653
405
507
277
643
400
503
273
637
396
500
268
623
392
493
264
617
388
490
260
610
383
490
256
610
379
490
251
600
375
480
247
600
371
470
243
587
366
470
239
587
362
470
234
580
358
467
230
577
354
460
226
570
349
457
222
567
345
453
217
560
341
453
213
560
337
453
209
553
332
443
204
553
328
443
200
547
324
440
196
547
320
440
192
540
315
433
187
537
311
430
183
530
307
423
179
517
302
420
175

3.  Materi PAPs: 
VERBAL: padanan kata (12 soal), lawan kata (12), analogi kata (10), dan pemahaman wacana (6). KUANTITATIF: deret angka (10), aritmatika (10), konsep aljabar (10), dan perbandingan kuantitatif (10). PENALARAN: logis (8), diagram (8), analitis (8), serial (8), dan klasifikasi (8). Teman-teman bisa belajar pola-pola soal ini dari buku-buku Tes Potensi Akademik versi OTO BAPPENAS, yang banyak dijual di toko buku. Ini kontras sama TPAnya SIMAK UI. Soal-soal TPA SIMAK UI beda pola dengan OTO BAPPENAS



4.  Sembari wira-wiri tes PAPs dan AcEPT, mampirlah ke administrasi Mapsi/Mapro UGM untuk dapat informasi teraktual, selain yang diupdate dalam tulisan ini.
5.  Saat wawancara, pastikan berpenampilan rapi. Saat wawancara, kuasai apa yang telah ditulis pada proyeksi keinginan. Dari proyeksi keinginan ini akan muncul (kemungkinan) beberapa pertanyaan, antara lain:
a.  Mengapa harus Mapsi/Mapro?
b.  Mengapa harus UGM?
c.  Berapa lama Anda mampu menyelesaikan pendidikan selama di UGM nanti?
d.  Setelah lulus di Mapsi/Mapro, apa yang akan Anda lakukan?
e.  Bagaimana biaya pendidikan Anda?
f.   Bagaimana dukungan orang lain tentang keputusan Anda melanjutkan Mapsi/Mapro?
g.  Apa tema penelitian Tesis Anda? Sejauh mana pemahaman Anda?
h.  Ceritakan mengenai Skripsi Anda! (sangat jarang ditanyakan, tetapi saya ditanyai ini)


Screenshot_2016-02-02 (http://ban-pt.kemdiknas.go.id)


Screenshot_2016-03-03 (http://ban-pt.kemdiknas.go.id)
6.  UGM menghendaki ada rekomendasi dari dosen perguruan tinggi sebelumnya (waktu S1). Maka prioritaskan untuk memilih UGM (jika mendaftar dan diterima di Mapsi/ Mapro selain UGM). Hal ini berkenaan dengan trust Psikologi UGM pada perguruan tinggi asal teman-teman.



Info Penting
a.  Studi Mapsi UGM lihat di sini
b.  Studi Mapro UGM lihat di sini
c.  PAPs UGM lihat di sini
d.  AcEPT UGM lihat di sini
e.  Pendaftaran Masuk UGM  lihat di sini
f.   Pendaftaran Online dan Format Rekomendasi unduh di sini
g.  Akreditasi BAN PT lihat di sini


KURIKULUM
Atas banyak permintaan, maka berikut saya mencantumkan mata kuliah yang ditawarkan dalam kuliah matrikulasi, kurikulum Mapsi (baru) dan Kurikulum Mapro.

MATA KULIAH DEFISIENSI/MATRIKULASI (20 SKS*)
Psikologi Pendidikan
Psikologi Sosial
Psikologi Kepribadian

Psikologi Metodologi Penelitian
Psikologi Perkembangan
Psikologi Industri dan Organisasi
Psikologi Abnormal
Psikologi Umum
Statistika Psikologi
Penyusunan Skala Psikologi
*Keterangan: Khusus bagi lulusan S1 non psikologi. Biaya matrikulasi 8,5-9juta (sama seperti biaya kuliah Mapsi per semester)
 


KURIKULUM MAGISTER PSIKOLOGI (42 SKS)
Mata Kuliah Wajib Umum (22 sks)
Filsafat Ilmu (2 sks)
Statistika Multivariat (2 sks)
Penyusunan Alat Ukur Psikologi (2 sks)
Metode Penelitian Penelitian (6 sks)
Psikologi dan Budaya (2 sks)
Tesis (8 sks)

Mata Kuliah Wajib Minat Utama 
Perubahan dan Perkembangan Organisasi (12 sks)
Teori Organisasi (2 sks)
Psikologi Perngembangan dan Perubahan Organisasi (2 sks)
Psikologi Lintas Budaya dalam Psikologi Industri dan Organisasi (2 sks)
Manajemen Kinerja (2 sks)
Kepemimpinan Stratejik (2 sks)
Psikologi Ekonomi (2 sks)

Psikologi Klinis (12 sks)
Konsep-konsep Intervensi Psikoterapi (2 sks)
Psikologi Klinis Makro (2 sks)
Metode-metode Penelitian Klinis (2 sks)
Psikopatologi Lintas Budaya (2 sks)
Psikologi Kesehatan Klinis dan Masyarakat (2 sks)
Psikologi Positif (2 sks)

Perkembangan Kognisi, Emosi, dan Sosial dalam Perspektif Life Span (12 sks)
Psikologi Perkembangan Kognisi (2 sks)
Psikologi Perkembangan Sosial dan Emosi (2 sks)
Psikopatologi Perkembangan (2 sks)
Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini: Deteksi dan Intervensi (2 sks)
Prevensi dan Intervensi: Perkembangan Berisiko (2 sks)
Metodologi Penelitian dalam Psikologi Perkembangan (2 sks)
 
Kelompok dan Relasi Sosial (12 sks)
Teori-teori Psikologi Sosial (2 sks)
Kelompok dan Perilaku Antar Kelompok (2 sks)
Psikologi Keluarga (2 sks)
Psikologi Perdamaian (2 sks)
Psikologi Hukum dan Forensik (2 sks)
Cyber Psychologi and Social Networking (2 sks)

Psikologi Pendidikan (12 sks)

Mind, Brain and Performance (12 sks)
Neuropsikologi (2 sks)
Metodologi Penelitian Neuropsikologi (2 sks)
Psikologi Bahasa (2 sks)
Kognisi Matematika (2 sks)
Psikologi Memori (2 sks)
Performansi Manusia (2 sks)

Psikometrika Terapan (12 sks)
Teori Klasik (2 sks)
Teori dan Asesmen Kepribadian (2 sks)
Penyusunan Skala Kognitif (2 sks)
Penyusunan Skala Non-Kognitif (2 sks)
Aplikasi Test Berbasis Komputer (2 sks)
Mata kulian wajib minat lain/bebas (2 sks)

Mata Kuliah Pilihan

Psikologi Intelegensi
Psikologi Konsumen
Seleksi dan Rekrutmen
Pelatihan dan Pengembangan
Kreativitas dan Inovasi
Psikologi Transpersonal
Metode dan Media Pembelajaran

Catatan: Mahasiswa wajib mengambil mata kuliah wajib umum (22 sks) dan mata kuliah wajib minat (12 sks). Mahasiswa bebas memilih 8 sampai 16 sks dari mata kuliah wajib minat lain dan/ atau mata kuliah pilihan.


KURIKULUM MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI
Bidang Psikologi Industri Organisasi
Kemagisteran
Filsafat Manusia 2 sks
Metode Penelitian Kuantitatif: Rancangan Eksperimen Quasi 2 sks
Statistika: Analisis Multivariat 2 sks
Metode Penelitian Kualitatif 2 sks
Perancangan Alat Ukur Psikologi 2 sks
Tesis 6 sks

Keprofesian Dasar
Praktik Observasi dan Wawancara 2 sks
Praktik Psikodiagnostika 4 sks
Praktik Intervensi Psikologi 4 sks
Kode Etik Profesi Psikologi 2 sks 

Keprofesian Lanjut (Mayor)

Asesmen dan Intervensi: Human Process 2 sks
Intervensi Organisasi 2 sks
Asesmen dan Intervensi: Manajemen Kinerja 2 sks
Perencanaan SDM 2 sks
Praktik Kerja Profesi 10 sks

Pilihan Minor
Asesmen Psikopatologi 2 sks
Intervensi Psikopatologi 2 sks
Teori Asesmen dalam Pendidikan 2 sks
Teori Asesmen dalam Pendidikan 2 sks
 
Bidang Psikologi Klinis
Kemagisteran
Filsafat Manusia 2 sks
Metode Penelitian Kuantitatif: Rancangan Eksperimen Quasi 2 sks
Statistika: Analisis Multivariat 2 sks
Metode Penelitian Kualitatif 2 sks
Perancangan Alat Ukur Psikologi 2 sks
Tesis 6 sks

Keprofesian Dasar
Praktik Observasi dan Wawancara 2 sks
Praktik Psikodiagnostika 4 sks
Praktik Intervensi Psikologi 4 sks
Kode Etik Profesi Psikologi 2 sks 

Keprofesian Lanjut (Mayor)
Asesmen Klinis 2 sks
Dinamika Psikologi 2 sks
Intervensi Klinis 2 sks
Praktik Kerja Profesi 10 sks

Pilihan Minor
Seminar Asesmen Organisasi 2 sks
Seminar Asesmen dan Intervensi SDM 2 sks
Teori Asesmen dalam Pendidikan 2 sks
Teori Asesmen dalam Pendidikan 2 sks

Bidang Psikologi Pendidikan
Kemagisteran
Filsafat Manusia 2 sks
Metode Penelitian Kuantitatif: Rancangan Eksperimen Quasi 2 sks
Statistika: Analisis Multivariat 2 sks
Metode Penelitian Kualitatif 2 sks
Perancangan Alat Ukur Psikologi 2 sks
Tesis 6 sks

Keprofesian Dasar
Praktik Observasi dan Wawancara 2 sks
Praktik Psikodiagnostika 4 sks
Praktik Intervensi Psikologi 4 sks
Kode Etik Profesi Psikologi 2 sks 

Keprofesian Lanjut (Mayor)
Asesmen Pendidikan 2 sks
Intervensi Pendidikan 2 sks
Praktik Kerja Profesi 10 sks

Pilihan Minor
Seminar Asesmen Organisasi 2 sks
Seminar Asesmen dan Intervensi SDM 2 sks
Asesmen Psikopatologi 2sks
Intervensi Psikopatologi 2sks

Sekian. Semoga bermanfaat. Oya, saya ucapkan selamat bagi temen-teman pembaca yang alhamdulillah sudah bergabung di Mapsi dan Mapro. 

Catatan Oktober 2019: apa yang saya tulis adalah pengalaman selama kuliah dan instens ke UGM. Posisi saya sekarang di Semarang, jadi mohon dimaklumi jika informasi dalam tulisan ini hanya sebagai referensi pengalaman. Terkait hal-hal teknis tentu berkembang dari tahun ke tahun.  Tanpa mengurangi rasa hormat, jika temen-temen pembaca menanyakan teknis untuk Magister Psikologi Undip, insyaAllah saya banyak info teknisnya.



Yogyakarta, 17 Februari 2015
Muhammad Zulfa Alfaruqy
https://www.facebook.com/zulfa.alfaruqy
twitter @zulfaalfaruq
IG zulfa.alfaruqy
WA 085728001133