Rabu, 27 Januari 2016

Psikologi Kepribadian Carl Rogers: Orang yang Berfungsi Sepenuhnya




oleh Muhammad Zulfa Alfaruqy*


A.  Pendekatan terhadap Kepribadian
Rogers mendasarkan pendekatan kepribadian pada klien yang terganggu, yang mencari bantuan dalam merubah kepribadian. Rogers kemudian mengembangkan metode terapi yang disebut client centered therapy, yaitu terapi yang berpusat pada klien. Terapi tersebut menempatkan tanggung jawab utama pada klien. Asumsinya klien yang terganggu psikologisnya masih memiliki suatu tingkat kemampuan dan kesadaran. Manusia bertanggungjawab terhadap kepribadiannya sadar dan rasional. Seseorang dibimbing oleh persepsi sadar dan bukan semata-mata berasal dari kekuatan tak sadar.
Kepribadian yang sehat masa depan lebih penting daripada masa lampau. Masa lampau berperan dalam mempengaruhi cara pandang seseorang. Dengan demikian masa kanak-kanak dianggap penting, namun bukan menjadi fokus utama, melainkan apa yang terjadi sekarang. Kepribadian dipahami melalui segi pandangan pribadi klien. Segala sesuatu yang nyata bagi klien merupakan persepsinya yang khas tentang realitas. Realitas antara satu orang berbeda dengan orang lain karena menyesuaikan dengan pengalaman.

B.  Motivasi Orang yang Sehat: Aktualisasi
Manusia memiliki dorongan kebutuhan fundamental dalam sistem kepribadian, yaitu memelihara, mengaktualisasikan, dan meningkatkan semua segi individu. Rogers mengemukakan bahwa pertumbuhan dan perkembangan manusia terikat dengan aktualisasi diri. Aktualisasi memudahkan dalam meningkatan pematangan dan pertumbuhan. Kecenderungan aktualisasi diri pada tingkat fisiologis tidak dapat ditahan dan mendorong individu beranjak dari satu tingkat pematangan ke tingkat pematangan berikutnya. Tidak ada perbedaan antara individu yang sehat dan tidak sehat dari pada aktualisasi biologis. Namun terdapat perbedaan pada aktualisasi psikologis.
Aktualisasi diri merupakan proses menjadi diri sendiri dan mengembangkan sifat-sifat serta potensi psikologis yang unik. Terdapat perbedaan yang penting antara kecenderungan umum dan kecenderungan khusus ke arah aktualisasi diri. Kecenderungan umum seperti pematangan dan perkembangan seluruh organisme (misalnya fungsi hormon) tidak dipengaruhi oleh belajar dan pengalaman. Sedangkan aktualisasi diri ditentukan oleh kekuatan sosial, yaitu belajar dan pengalaman.

C.  Perkembangan Diri
Konsep diri (self concept), berkembang dari anak-anak ke arah yang lebih kompleks, sesuai dengan semakin intensnya interaksi dengan orang lain. Pada anak-anak, gambaran diri dikembangkan dengan mengamati reaksi orang-orang terhadap tingkah lakunya. Rogers menjelaskan bahwa masa anak-anak menjadi penting yang menentukan akan menjadi sehat atau tidak. Agar menjadi individu yang sehat, di masa anak-anak perlu adanya penghargaan positif (positive regard). Positive regard adalah kebutuhan untuk mendapatkan kasih sayang, cinta, dan persetujuan dari orang lain.

D.  Kepribadian yang Sehat: Berfungsi Sepenuhnya
Ada beberapa hal yang perlu dipahami dalam mempelajari konsep orang yang berfungsi sepenuhnya milik Rogers. Pertama, kepibadian sehat merupakan suatu proses. Aktualisasi selalu berjalan, tidak pernah selesai dan dinamis. Orientasi seseorang adalah ke arah masa depan, dan mendeferensiasi dan mengembangkan diri. Kedua, aktualisasi diri merupakan proses yang sukar dan kadang menyakitkan. Aktualisasi adalah keberanian untuk mengada. Orang yang mengaktualisasikan diri menghadapi sesuatu yang menantang. Ketiga, aktualisasi diri menjadikan diri benar-benar mereka sendiri orisinal. Orang yang mengaktualisasikan diri tidak bersembunyi di balik topeng, tidak mengikuti petunjuk tingkah laku, dan bebas dari harapan yang diberikan oleh masyarakat. Tingkah laku ditentukan oleh mereka sendiri. Meskipun demikian, orang yang mengaktualisasikan diri tidak agresif dan memberontak aturan masyarakat. Berikut lima sifat orang yang berfungsi sepenuhnya:
1.    Keterbukaan pada Pengalaman
Orang yang berfungsi sepenuhnya bebas untuk mengalami perasaan dan sikap. Tidak ada satupun yang harus dilawan karena tidak ada yang mengancam. Setiap pendirian dan perasaan disampaikan tanpa distorsi atau rintangan.  Kepribadian bersifat fleksibel, tidak hanya menerima pengalaman yang diberikan oleh kehidupan, tetapi juga menggunakannya dalam membuka kesempatan persepsi dan ungkapan baru. Kepribadian yang terbuka ini berlawanan dengan kepribadian yang defensif yang tidak mau mengetahui dan menerima pengalaman tertentu. Orang yang berfungsi sepenuhnya lebih emosional, dalam arti mengalami emosi positif maupun negatif lebih banyak dan lebih kuat daripada orang yang defensif.
2.    Kehidupan Eksistensial
Orang yang berfungsi sepenuhnya, “hidup” dalam setiap momen kehidupan. Setiap pengalaman dirasa segar dan baru, seakan-akan belum pernah ada yang sama persis. Orang yang berfungsi sepenuhnya terbuka pada pengalaman, sehingga akan senantiasa segar dengan pengalaman-pengalaman yang dialami. Mereka dapat bebas berpartisipasi dalam setiap pengalaman karena tidak berprasangka. Rogers meyakini bahwa kualitas dari eksistensi merupakan hal esensial dalam kepribadian sehat. Mereka terbuka kepada segala sesuatu yang terjadi pada momen. Setiap pengalaman mengenai sesuatu hal dapat berubah dengan mudah sebagai respons atas pengalaman baru.
3.    Kepercayaan terhadap Organisme Orang Sendiri
Orang yang berfungsi sepenuhnya berlaku menurut apa yang dirasa benar dalam memutuskan suatu tindakan daripada faktor-faktor rasional atau intelektual. Mereka bertindak sesuai impuls yang timbul seketika, sehingga terdapat spontanitas dan kebebasan. Meskipun demikian bukan berarti bertindak tergesa-gesa dan tidak memperhatikan konsekuensi. Orang yang sehat terbuka pada pengalaman. Artinya mau menerima seluruh informasi yang berisi kebutuhan-kebutuhan, tuntutan sosial, ingatan terhadap situasi yang serupa pada masa lampau, dan persepsi terhadap sitausi sekarang; untuk membuat keputusan. Orang yang sehat ditandai dengan adanya kepercayaan terhadap keputusan yang dibuat oleh diri sendiri.
4.    Perasaan Bebas
Orang yang berfungsi sepenuhnya bebas memilih dan bertindak, tanpa paksaan dan rintangan. Orang berkuasa penuh terhadap kehidupan dan percaya bahwa masa depan tergantung dirinya, tidak diatur oleh tingkah laku, keadaan, dan masa lalu. Mereka melihat banyak pilihan dalam hidup dan dapat melakukan apa yang diinginkan.  Sebaliknya orang yang defensif tidak memiliki perasaan bebas, sehingga tingkah lakunya ditentukan oleh faktor-faktor yang berada di luar kontrol. Pilihan orang yang defensif terbatas dan memiliki pandangan yang sempit terkait masa depan.
5.    Kreativitas
Orang yang berfungsi sepenuhnya sangat kreatif dan terbuka kepada pengalaman. Mereka mengungkapkan diri dalam produk kreatif dan kehidupan yang kreatif dalam semua bidang kehidupan. Mereka tidak menyesuaikan diri secara pasif terhadap tekanan sosial maupun kultur. Mereka tidak menghiraukan kemungkinan tingkah laku mereka diterima dengan baik oleh orang lain. Orang yang berfungsi sepenuhnya mampu menyesuaikan diri dan bertahan terhadap perubahan-perubahan yang drastis dalam kondisi lingkungan. Mereka mampu menanggulangi perubahan traumatis. Rogers menyebut bahwa orang yang berfungsi sepenuhnya adalah barisan yang layak dalam proses evolusi manusia.

*Mata Kuliah Psikologi Positif TA 2014 Magister Psikologi UGM

Daftar Pustaka
Schultz, D. Psikologi Pertumbuhan: Model-model kepribadian sehat. Yogyakarta: Kanisius

Tidak ada komentar:

Posting Komentar