Minggu, 20 Mei 2012

Realistis Memaknai Kesuksesan (Suara Merdeka, 23 Juli 2011)

Oleh Alfaruqy M. Zulfa 
Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Semarang

TAK sedikit orang dalam citizen journalism berbicara normatif dengan fasih dan menafikan segala sesuatu berkaitan dengan uang (pendapatan). Mungkin karena mereka menganggap bahwa uang bukanlah segalanya. Itu memang tidak salah dan sah-sah saja. Tapi, sadar nggak sih banyak kebutuhan hidup di dunia ini yang tidak gratis? Bahkan sesuap nasi pun butuh uang. Kata Bung Karno, ‘’jer basuki mawa bea’’ (bahasa Jawa: ‘’untuk mendapatkan kemuliaan/ kebaikan perlu biaya’’).

Berkaitan dengan menakar kesuksesan studi, di sini tak ada unsur ‘’provokasi’’ untuk hidup hedonis dan konsumtif. Apalagi menghalalkan foya-foya di tengah kemelaratan saudara-saudara di Tanah Air yang kurang beruntung secara finansial. Sebaliknya, di sini kita bersama-sama akan membuka mata dan berpikir realistis, betapa hidup ini butuh perjuangan untuk dapat survive.

Contoh paling dasar dari survive adalah yang berkaitan dengan kebutuhan fisiologis. Makan dan minum yang merupakan kebutuhan primer, butuh uang untuk pemenuhannya. Begitu pula dengan masalah kesehatan. Kata orang bijak, sehat itu mahal harganya. Benar saja, dalam keadaan sakit, untuk menghirup oksigen harus berurusan dengan yang namanya uang.

Melihat fakta itu maka sebagai mahasiswa, kita mesti cerdas dalam memaknai kesuksesan studi. Harus seimbang antara sikap normatif dan sikap realistis kita, sehingga ada takaran yang pas dalam melihat sisi kesuksesan. Misalnya dari sisi pencapaian prestasi akedemik, kemampuan pengabdian pada masyakarat, pekerjaan dengan pendapatan yang besar dan sikap luhur kita.

Ilmu yang kita peroleh melalui studi harus dapat diamalkan dalam wujud kebijaksanaan untuk menentukan prioritas kebutuhan hidup. Mulai dari kebutuhan fisiologis sampai kebutuhan aktualisasi diri. Dimana kebutuhan aktualisasi diri ini merupakan kebutuhan tertinggi manusia untuk dapat mengoptimalkan bakat, potensi dan kapasitas diri.

Sungguh, akan jauh lebih baik bila mahasiswa merencanakan dan mempersiapkan kehidupan mulai dari sekarang, saat menempuh studi.

http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2011/07/23/153541/Realistis-dalam-Memaknai-Kesuksesan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar