Selasa, 09 Januari 2018

Tipe Pemilih dalam Pemilu



2018 adalah tahun politik. Awal sampai pertengahan tahun ada diramaikan dengan Pilkada, sementara mulai tengah tahun kita sudah akan menyaksikan bursa calon Presiden dan Wakil Presiden.

Kita akan menggunakan hak pilih. Pertanyaannya kita cenderung sebagai pemilih yang mana?

Pertama, Pemilih Sosiologis
Pemilih yang mendasarkan pada atribut identitas sosial seperti suku, agama, golongan, dan kewilayahan. Pemilih ini ada. Apakah SARA? Iya. Makanya, saya pribadi heran, mengapa pemilih tidak boleh memilih berdasarkan SARA. Yang tidak boleh itu merendahkan SARA pihak lain. Kalimatnya beda tipis, tapi maknanya jauh berbeda.

Kedua, Pemilih Psikologis
Pemilih yang mendasarkan pada magnet personal (calon) pemimpin. Kecerdasan, kharisma, keterkenalan, adalah beberapa di antaranya.

Ketiga, Pemilih Rasional
Pemilih yang mendasarkan pada kinerja (calon) pemimpin. Histori prestasi dan hasil kerja menjadi bagian yang akan menjadi atensi dalam memilih pemimpin.

Keempat, Pemilih Relasional
Pemilih yang mendasarkan pada keterkaitan. Pemilih tidak melihat asal, prestasi, dan personality (calon) pemimpin, tapi lebih kepada bagaimana menelisik keterkaitan (calon) pemimpin dengan sosok panutannya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar