Jumat, 05 Februari 2016

Kreativitas




(Mark A Runco)

oleh Muhammad Zulfa Alfaruqy*

“Kreativitas adalah kunci dari setiap bidang kehidupan”
(Ridwan Kamil, Arsitek dan Walikota Bandung 2013-2018)

Kreativitas merupakan komponen penting dalam sejarah peradaban dan kehidupan manusia. Kreativitas mampu mengubah kondisi dunia; dari gelap gulita menjadi terang benderang, dari dingin menjadi hangat, bahkan mampu melipat jarak yang jauhnya tak terhingga menjadi sangat dekat. 

Siapakah pemilik kreativitas itu? Sesungguhnya setiap orang memiliki potensi kreatif. Mulai dari dosen, guru, mahasiswa, sastrawan, politikus, petani, pedagang, hingga nelayan, memiliki potensi tersebut. Maka tidak salah bila Galton mengatakan bahwa kreativitas adalah potensi yang dimiliki oleh setiap individu. Yang membedakan hanyalah seberapa besar kreativitas tersebut meluas dan diakui serta bermanfaat bagi orang lain. Kreativitas juga telah meresapi berbagai bidang kehidupan. Mulai dari pendidikan, teknologi, budaya, industri, klinis, ekonomi, sosial, bahkan politik. Semua insan dalam bidang tersebut menelurkan krativitasnya sesuai bakat dan minat masing-masing.

Pengertian Kreativitas
Guilford (dalam Munandar, 2004) menyatakan kreativitas adalah proses yang terwujud dalam kelancaran berpikir (fluency of thinking), keluwesan dalam berpikir (flexibility), kemampuan mengelaborasi (elaboration) dan mencetuskan gagasan baru (originality).  Kreativitas merupakan kelihaian dalam membuat kombinasi yang benar-benar baru berdasarkan sesuatu yang sudah ada. Senada dengan pemaknaan Plucker, Beghetto dan Dow (dalam Kaufman, 2010) yang mengartikan kreativitas sebagai interaksi antara bakat, proses, dan lingkungan yang memicu individu atau kelompok untuk menghasilkan produk yang baru dan bermanfaat.

Sebenarnya masih banyak lagi ahli yang turut serta merumuskan apa yang dimaksud dengan kreativitas. Namun seperti yang telah dijelaskan oleh Kaufman dan Stanberg (2010), secara umum definisi kreativitas merujuk pada tiga komponen, yaitu baru, bermanfaat, dan relevan. Dengan demikian ide yang dikatakan kreatif haruslah sesuatu yang anyar; yang belum pernah ada sebelumnya. Di samping itu, ada sisi positif berupa manfaat dan kualitas tinggi. Sesuatu yang tidak menghadirkan manfaat, atau bahkan menimbulkan kerugian, tidak bisa diberi label kreatif. Sesuatu pula disebut sebagai produk yang kreatif apabila relavan atau tepat guna.

Four P’s on Creativity
Dalam pembahasan seputar dunia kreativitas, pasti dibahas elemen-elemen pentingnya. Elemen tersebut tidak lain adalah four P’s yang meliputi adanya person, product, process, dan press. Beberapa ahli menambahkan dengan persuasion, dan potential. Runco (2011) dalam Encyclopedia of Creativity menerangkan elemen tersebut secara detail sebagai berikut:

Person mengacu kepada orang yang melahirkan karya kreatif. Tidak ada kesepakatan yang pasti mengenai seperti siapa gerangan orang kreatif itu. Namun Guilford (dalam Kaufman, 2010)  menjelaskan bahwa creative person adalah mereka yang memiliki pemikiran divergen dan inteligensi tinggi. Orang kreatif juga ditunjukkan dengan adanya motivasi yang tinggi dan “abnormalitas” positif.

Process mengacu pada bagaimana suatu ide ditemukan. Graham Wallas menjelaskan bahwa proses kreatif terdiri dari beberapa tahap yaitu: 1) persiapan; sebuah tahap mengumpulkan informasi dan mengdentifikasikan masalah, 2) inkubasi; tahap mengendapkan permasa-lahan dalam kurun waktu tertentu, 3) iluminasi, tahap munculnya insight, dan 4) verifikasi, tahap melakukan pengujian atas kelayakan kreativitas.

Product mengacu pada bentuk riil dari ide dari person. Produk dapat beraneka ragam wujudnya, dapat berupa lukisan, lagu, desain, penemuan, atau kebijakan. Penemuan teori digolongkan sebagai produk kreatif dengan adanya publikasi, sehingga dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Kebijakan publik juga disebut sebagai produk kreatif. Kebijakan, baik yang tampak secara fisik maupun yang non-fisik, dapat menjadi sarana pelayanan bagi khlayak ramai. 

Press mengacu pada lingkungan yang berpengaruh pada creative person dalam berkreativitas. Press meliputi tekanan waktu, peraturan yang berlaku, tantangan orang lain atau media. 

*publikasi ringkas dari Tugas Akhir Psikologi Pendidikan: Teori dan Pengembangan Kreativitas.

Daftar Pustaka
Kaufman, J. C., & Stenberg, R. J. (2010). Creativity. New York: Cambridge University Press.
Munandar, U. (2009). Pengembangan kreativitas anak berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.
Runco, M. A. (2011). Encyclopedia of Creativity. USA: Academic Press.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar