(Mark A Runco)
oleh Muhammad Zulfa Alfaruqy*
oleh Muhammad Zulfa Alfaruqy*
“Kreativitas adalah
kunci dari setiap bidang kehidupan”
(Ridwan Kamil, Arsitek
dan Walikota Bandung 2013-2018)
Kreativitas merupakan komponen penting
dalam sejarah peradaban dan kehidupan manusia. Kreativitas mampu mengubah kondisi
dunia; dari gelap gulita menjadi terang benderang, dari dingin menjadi hangat,
bahkan mampu melipat jarak yang jauhnya tak terhingga menjadi sangat dekat.
Siapakah pemilik kreativitas itu?
Sesungguhnya setiap orang memiliki potensi kreatif. Mulai dari dosen, guru,
mahasiswa, sastrawan, politikus, petani, pedagang, hingga nelayan, memiliki
potensi tersebut. Maka tidak salah bila Galton mengatakan bahwa kreativitas
adalah potensi yang dimiliki oleh setiap individu. Yang membedakan hanyalah
seberapa besar kreativitas tersebut meluas dan diakui serta bermanfaat bagi
orang lain. Kreativitas juga telah meresapi berbagai bidang kehidupan. Mulai
dari pendidikan, teknologi, budaya, industri, klinis, ekonomi, sosial, bahkan
politik. Semua insan dalam bidang tersebut menelurkan krativitasnya sesuai
bakat dan minat masing-masing.
Pengertian Kreativitas
Guilford (dalam Munandar, 2004)
menyatakan kreativitas adalah proses yang terwujud dalam kelancaran berpikir (fluency of thinking), keluwesan dalam
berpikir (flexibility), kemampuan
mengelaborasi (elaboration) dan
mencetuskan gagasan baru (originality). Kreativitas merupakan kelihaian dalam membuat
kombinasi yang benar-benar baru berdasarkan sesuatu yang sudah ada. Senada
dengan pemaknaan Plucker, Beghetto dan Dow (dalam Kaufman, 2010) yang
mengartikan kreativitas sebagai interaksi antara bakat, proses, dan lingkungan
yang memicu individu atau kelompok untuk menghasilkan produk yang baru dan
bermanfaat.
Sebenarnya masih banyak lagi ahli yang
turut serta merumuskan apa yang dimaksud dengan kreativitas. Namun seperti yang
telah dijelaskan oleh Kaufman dan Stanberg (2010), secara umum definisi
kreativitas merujuk pada tiga komponen, yaitu baru, bermanfaat, dan relevan.
Dengan demikian ide yang dikatakan kreatif haruslah sesuatu yang anyar; yang belum pernah ada sebelumnya.
Di samping itu, ada sisi positif berupa manfaat dan kualitas tinggi. Sesuatu
yang tidak menghadirkan manfaat, atau bahkan menimbulkan kerugian, tidak bisa
diberi label kreatif. Sesuatu pula disebut sebagai produk yang kreatif apabila
relavan atau tepat guna.
Four P’s on Creativity
Dalam pembahasan seputar dunia
kreativitas, pasti dibahas elemen-elemen pentingnya. Elemen tersebut tidak lain
adalah four P’s yang meliputi adanya person, product, process, dan press. Beberapa ahli menambahkan dengan persuasion, dan potential. Runco (2011) dalam Encyclopedia
of Creativity menerangkan elemen tersebut secara detail sebagai berikut:
Person mengacu kepada orang yang melahirkan
karya kreatif. Tidak ada kesepakatan yang pasti mengenai seperti siapa gerangan
orang kreatif itu. Namun Guilford (dalam Kaufman, 2010) menjelaskan bahwa creative person adalah mereka yang memiliki pemikiran divergen dan
inteligensi tinggi. Orang kreatif juga ditunjukkan dengan adanya motivasi yang
tinggi dan “abnormalitas” positif.
Process mengacu pada bagaimana suatu ide
ditemukan. Graham Wallas menjelaskan bahwa proses kreatif terdiri dari beberapa
tahap yaitu: 1) persiapan; sebuah tahap mengumpulkan informasi dan
mengdentifikasikan masalah, 2) inkubasi; tahap mengendapkan permasa-lahan dalam
kurun waktu tertentu, 3) iluminasi, tahap munculnya insight, dan 4) verifikasi, tahap melakukan pengujian atas
kelayakan kreativitas.
Product mengacu pada bentuk riil dari ide
dari person. Produk dapat beraneka
ragam wujudnya, dapat berupa lukisan, lagu, desain, penemuan, atau kebijakan.
Penemuan teori digolongkan sebagai produk kreatif dengan adanya publikasi,
sehingga dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Kebijakan publik
juga disebut sebagai produk kreatif. Kebijakan, baik yang tampak secara fisik
maupun yang non-fisik, dapat menjadi sarana pelayanan bagi khlayak ramai.
Press mengacu pada lingkungan yang
berpengaruh pada creative person dalam
berkreativitas. Press meliputi
tekanan waktu, peraturan yang berlaku, tantangan orang lain atau media.
*publikasi ringkas dari Tugas Akhir Psikologi Pendidikan: Teori dan Pengembangan Kreativitas.
*publikasi ringkas dari Tugas Akhir Psikologi Pendidikan: Teori dan Pengembangan Kreativitas.
Daftar Pustaka
Kaufman, J. C., & Stenberg, R. J. (2010). Creativity. New York: Cambridge
University Press.
Munandar,
U. (2009). Pengembangan kreativitas anak
berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.
Runco,
M. A. (2011). Encyclopedia of Creativity.
USA: Academic Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar