Rin.du
Kumatikan lampu. Kurapatkan tirai jendela. Tak ada cahaya, kecuali yang mengintip di balik pintu. Kubiarkan saja sunyi menemani, duduk dingin di hadapanku.
Berdamai. Cinta enggan berlari. Dia datang, sebelum sempat kau kirimkan pesan. Menaruh rasa, saat kau ulurkan tangan. Tetap bersama, meski kau tlah meminta jauh pergi meninggalkan.
Sekalah linangan rindu. Tak perlu menahan, atau berusaha melepaskan. Cinta bukan sesuatu yang kuasa kau genggam. Dia bukan batu, lebih halus dari debu, lebih cair dari air. Cinta, dia diam dalam hatimu.
Dan, pada masanya nanti,
akan kutanyakan kata hatimu, sekali lagi.
27 Desember 2018
Rin.du
Mengajarkan bagaimana seseorang menjadi bagian hidup dari pasangannya, dan meresapi betapa berharganya "kita"
29 Desember 2018
Rin.du
Mereka mengitari. Mereka kandas di pelupuk mata. Sementara dia telah melabuh di mata hati. Dia menjelma sebagai pusat segala rindu yang tercipta, sebait anugrah Sang Pencipta.
30 Desember 2018
Kumatikan lampu. Kurapatkan tirai jendela. Tak ada cahaya, kecuali yang mengintip di balik pintu. Kubiarkan saja sunyi menemani, duduk dingin di hadapanku.
Berdamai. Cinta enggan berlari. Dia datang, sebelum sempat kau kirimkan pesan. Menaruh rasa, saat kau ulurkan tangan. Tetap bersama, meski kau tlah meminta jauh pergi meninggalkan.
Sekalah linangan rindu. Tak perlu menahan, atau berusaha melepaskan. Cinta bukan sesuatu yang kuasa kau genggam. Dia bukan batu, lebih halus dari debu, lebih cair dari air. Cinta, dia diam dalam hatimu.
Dan, pada masanya nanti,
akan kutanyakan kata hatimu, sekali lagi.
27 Desember 2018
Rin.du
Mengajarkan bagaimana seseorang menjadi bagian hidup dari pasangannya, dan meresapi betapa berharganya "kita"
29 Desember 2018
Rin.du
Mereka mengitari. Mereka kandas di pelupuk mata. Sementara dia telah melabuh di mata hati. Dia menjelma sebagai pusat segala rindu yang tercipta, sebait anugrah Sang Pencipta.
30 Desember 2018